Bawaslu Lotim Pastikan Debat Paslon Cabup dan Cawabup Diperlakukan Hal Yang Sama Oleh KPU
|
Lombok Timur - Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi, Jumaidi, menegaskan dalam pelaksanaan debat publik Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Timur yang ke 2 pada tanggal 19 November yang disepakati komisioner KPU Lombok Timur, Bawaslu berharap jangan sampai ada Paslon yang diperlakukan hal yang berbeda pada gelaran debat publik, KPU memastikan perlakuan yang sama.
"kalau kami di Bawaslu memastikan tidak ada yang merasa didiskrimimasi, tidak ada diperlakukan hal yang berbeda" Tegas Jumaidi pada forum Rapat Koordinasi Pembahasan Pengamanan Dalam Rangka Pelaksanaan Debat Publik Antar Pasangan Calon Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur, bertempat di Syari'ah Lombok Hotel, Kecamatan Selong yang digelar KPU Lombok Timur Rabu (13/11) kemarin.
Hadir pada kegiatan tersebut Ketua dan Anggota KPU Lombok Timur, Kaban Bakesbangpoldagri, Kabakop Polres Lotim, BPBD, Dinas Perhubungan, Kodim 1615, dan Satpol PP Lombok Timur.
Ketua KPU Lombok Timur, Ada Suci Makbullah, menyampaikan untuk kegiatan debat publik tahap dua Paslon Bupati dan Wakil Bupati, komisioner KPU telah menyepakati lokasi debat melalui rapat pleno pimpinan KPU dengan kesepakatan bertempat di BLKI Lenek pada tanggal 19 November mendatang dengan waktu yang sama pada pukul 19.00 Wita.
"Kami di KPU berdasarkan rapat pleno dan sudah bersurat juga, kami akan mengadakan rencananya itu di BLK Internasional Lenek untuk debat tahap dua ini" Ujar Uci sapaan akrabnya
Kabakop Polres Lombok Timur (Kompol Kadek Metria) mengatakan jika debat dilakukan di BLKI Lenek dia memastikan akses masuk massa yang banyak dari masing-masing paslon kemungkinan akan terjadi kemacetan/berbenturan karena jalur keluar masuk hanya satu jalur dan kecil sehingga itu bisa menyebabkan kendala pelaksanaan debat dan keamanan dan kalau masing-masing Paslon membawa pendukung 50 aja, Kepolisian memastikan aman.
"kami mohon ini pastikan yang diundang yang datang, jangan sampai membawa masa yang banyak-banyak, kalau massa banyak akses pasti macet belum lagi kegiatan masyarakat yang lain" Ungkap Kabakop Polres Lotim itu.
Pihak dari Kepolisian berharap kepada KPU jika tetap ngotot melakukan debat di BLKI, maka harus dipastikan kedatangannya sesuai undangan yaitu 50 orang, sebaliknya jika masing-masing Paslon membawa masa dengan jumlah banyak Kepolisian hanya bisa mengamankan di lokasi pelaksanaan debat, diluar itu Kabakop serah tanggung jawab ke komisioner KPU, karena sebelumnya sudah diberikan saran dengan berbagai alasan terkait keamanan.
"yang datang itu sesuai undangan 50 orang kalau diluar dari undangan ya tanggung jawab komisioner" Pungkasnya
Adapun dengan masukan yang sama dari Kaban Bakesbangpoldagri, Mustafa, menyampaikan dari tingkat keamanan masyarakat jalur BLKI itu dengan satu jalur, jalan, jelek, jauh dan gelap menjadi pertimbangannya yang bisa saja kerawananan masyarakat tinggi.
"Kalau di BLKI itu dari sisi keamanannya pak ketua, jalur itu jelek, jauh dan gelap, kalau memang bapak ambil itu resiko kita besar" Cetus Mustafa
Mungkin jadi pertimbangan kita, lanjut pak. Kaban, coba kita lirik yang ada di seputaran Selong, karena di BLKI itu tingkat keamanannya sangat-sangat tidak mendukung, apalagi debat terakhir tentu akan semakin hangat suasananya.
"tidak membendung kemungkinan serang-serangan pendukung itu ada, ini perlu kita antisipasi, jadi ini yang menjadi masukan saran dan pertimbangan kami dari Bakesbangpoldagri" Imbuhnya
Lebih lanjut Anggota KPU, Zainal Muttaqin, mengatakan KPU sudah rapat di Mataram bersama EO, bersama tim perumus, dan membahas kesepakat lokasi debat Paslon kedua di BLKI Lenek, serta Muttaqin mengerucutkan lagi sudah sepakat di BLKI Lenek dengan berbagai macam pertimbangan.
"Yang jelas saya tetap pada kesepakatan di BLKI, kerana simpel disana, simpuk dari berbagai pertimbangan terutama hujan" Pungkasnya
Di forum Rakor, Kepolisian, Kodim, Bakesbangpoldagri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan senada memberikan saran atau usulan untuk tidak melaksanakan debat di BLKI Lenek dengan alasan keamanan masyarakat, dari segi kemacetan, jalan rusak, satu arus jalan keluar masuk, gelap, dan antisipasi masa dengan jumlah banyak. Hal itu disarankan kepada KPU agar pelaksanaan Debat kedua tersebut bisa diselenggarakan di seputaran Selong.
Qod