Bawaslu Lotim Fokuskan Pengawasan Data Pemilih Pemula dan Meninggal
|
Bawaslu Lotim - Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas, Johari Marjan, mempertanyakan sumber data pemilih berkelanjutan (DPB) yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur karena pada saat dilakukan coklit terbatas (Coktas) data meninggal dunia dengan fakta di lapangan tidak sesuai (orangnya masih hidup).
"Dari mana sumber data kematian yang didapatkan oleh KPU, sementara data faktual dilapangan pada pelaksanaan coktas orangnya masih hidup sehingga Bawaslu perlu menjadi fokus pengawasan ini" Ujar Marjan pada saat diskusi di Media Center Bawaslu Kabupaten Lombok Timur, Selasa (15/7)
Sementara itu, Marjan berharap dan mengintruksikan staf untuk melakukan uji petik di Desa masing-masing walupun tidak bisa dilakukan kesemua Desa dikarenakan efisiensi, fokus sampling yang akan dilakukan ialah terkait dengan data penduduk yang meninggal dunia.
"Saya berharap semua staf sekretariat kedepannya turun ke lapangan untuk melakukan sampling data pemilih terutama pada data meninggal" Pungkasnya
Lebih lanjut, Kordiv P2H itu berinisiasi menggandeng eks Panwaslu Kecamatan untuk berkolaborasi dan berpartisipasi memberikan informasi data pemilih berkelanjutan yang singkron terkait data meninggal, pemilih pemula dan pemilih keluar masuk.
"Mantan-mantan panwascam itu sebenarnya bisa kita ajak kerjasama sebagai ruang informasi terhadap data pemilih di Kecamatan masing-masing. Ungkap Marjan
Ia juga menyampaikan kerja di Bawaslu ini kita menyadarkan orang, bagaimana merubah mindset orang itu untuk berperan aktif memberikan informasi dan pengawasan partisipatif sebagai mitra yang luas bagi Bawaslu dalam menciptakan demokrasi berkualitas dan berintegritas.
Qod